Senin, 13 Juni 2011

gunung berapi


Artikel Gunung Berapi
Laporan ini kami susun untuk melengkapi tugas mata diklat Ilmu Pengetahuan Alam oleh pak. Rofi’ul Aifin widodo.

Oleh :
*               Agustin Mike Hartiningseh
*               Linda Aprilia
*               Ririn Setiowati
*               Siti Julaikha

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
D I N A S  P E N D I D I K A N
UNIT PELAKSANA TEKNIS ( UPT )
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI SUKOREJO
Jalan Sumber Gareng Telp. (0343) 7727315, 615325 Fax. (0343) 615325. Sukorejo

Pasuruan 67161. Email: smknsukorejo@yahoo.com

 

 

Gunung Berapi

Gunung Berapi adalah tempat menyemburnya batuan panas yang meleleh/magma kepermukaan dari dalam perut bumi. Kadang-kadang magma mengalir keluar di permukaan tanah berupa batuan cais yang berpiar/Larva.

Pada suatu waktu, gunung berapi tersumbat oleh lapisan magma yang tebal kemudian tersumbat oleh lapisan magma yang tebal kemudian meletus secara tiba-tiba dalam sebuah ledakan yang sangat dahsyat yang memancarkan kepulan asap dan melontarkan pecahan magma yang berpijar tinggi ke udara. Letusan yang terus meletus ini dapat membentuk kerucut besar yang terbuat dari abu dan lava di sekeliling gunung berapi yang kemudian menjadi sebuah gunung.

Gunung meletus

Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.
Proses Vulkanisme
Vulkanisme adalah peristiwa keluarnya magma ke permukaan bumi. Magma adalah batuan cair pijar bersuhu tinggi yang tersusun dari mineral dan mengandung gas yang berasal dari kantong magma pada lapisan Litosfer (di daerah dapur magma).
1.   Aktivitas magma
·         Intruksi magma, menghasilkan batoil, lakolit, sill, diatrem
·         Ekstrusi magma
     Jenis Erupsi magma
·         berdasarkan sifatnya yaitu erupsi eksplosit, erupsi efusit, dan erupsi campuran (merupakan eropsi yang terjadi bersamaan dengan erupsi efusif)
·         berdasarkan material yang di muntahkan, yaitu erupsi magma, erupsi preatik dan erupsi pretomagmatik.
·         Berdasarkan proses keluarnya, yaitu erupsi sentrral, erupsi areal, dan erupsi linear.
2.   Tipe letusan.
·         Tipe hawai
·         Tipe Stromboli
·         Tipe vulkano
·         Tipe merapi
·         Tipe pelee
·         Tipe saint Vincent
·         Tipe perret
3.   Material vulkanik
·         Eflata (material padat)
·         Efusif (materi cair)
·         Eksalasi (bahan gas)
Gejala Postuvulkanik:
·         Adanya sumber gas (eksalasi)
·         Terdapat sumber air panas
·         Adanya mata air magmadani
·         Adanya geiser

Semburan ke Atas

Letusan gunung berapi yang paling besar di timbulkan oleh gabungan antara uap dan gas CO2. uap dan gas CO2 tetap larut dalam magma di dalam unung berapi karena tekanannya sangat tinggi. Tetapi saat penyemburan magma pecah, tekanan tiba-tiba terlepas, menciptakan ledakan yang cukup besar untuk melontarkan bongkahan batu besar rumah sejuh ribuan meter keudara.


Berbagai Tipe Gunung Berapi

  1. Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano). Kebanyakan gunung berapi terbentuk di dekat retakan di antara lempeng-lempeng tektonik raksasa yang membentuk permukaan bumi, tetapi bentuk dan ukurannya berbeda. Kerucut-kerucut vulkanik/gunung berapi “kerucut” yang meletus dengan sangat dahsyat, terbentuk di tempat yang lempeng-lempengnya masih mendorong. Dititik pertemuan lempeng ini, magma terperangkap di bawah tanah, sehingga sangat asam dan sangat kental sehingga menyumbat gunung berapi dan kemudian meletus, secara sparadis dan dramatis. Contoh: Gunung merapi.
  2. Gunung berapi perisai (shield volcano). Di tempat yang lempeng-lempengnya saling menjauh, magma tidak begitu asam dan lebih encer.magma tidak mencapai permukaan dgn mudah dan mengalir keluar terus-terus menjadi lava dan  membentuk lereng yang halus seperti perisai yang terbalik, sehinggi dikenal sebagai gunung berapi “Perisai”. Contoh : gunung api di kepulauan Hawai.
  3. Gunung berapi maar (Corong). Proses terjadinya gunung berapi corong adalah dengan hanya sekali letusan. Sesudah eristiwa vulkanis berhenti dan tinggi kawahnya yang disebut maae. Biasanya dinding gunung maar berbentuk lingkaran dan dasarnya agak sedikit rata. Contoh: gunung lamongan Jawa timur, Gunung Kelud.

Ciri-ciri gunung berapi akan meletus

Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain:
Suhu di sekitar gunung naik.
Mata air menjadi kering
Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
Tumbuhan di sekitar gunung layu
Binatang di sekitar gunung bermigrasi

Hasil letusan gunung berapi

Berikut adalah hasil dari letusan gunung berapi, antara lain :
Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayakan manusia.
Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.
Hujan Abu
Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu pernapasan.
Awan panas
Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas

Misteri/Mitos yang mengitari gunung (G.Merapi)
GUNUNG Merapi dipercaya sebagai tempat keraton makhluk halus. Panembahan Senopati pendiri kerajaan Mataram memperoleh kemenangan dalam perang melawan kerajaan Pajang dengan bantuan penguasa Merapi. Gunung Merapi meletus hingga menewaskan pasukan tentara Pajang, sisanya lari pontang-panting ketakutan. Penduduk yakin bahwa Gunung Merapi selain dihuni oleh manusia juga dihuni oleh makhluk- makhluk lainnya yang mereka sebut sebagai bangsa alus atau makhluk halus.
Penduduk di daerah Gunung Merapi mempunyai kepercayaan tentang adanya tempat-tempat angker atau sakral. Tempat angker tersebut dipercayai sebagai tempat-tempat yang telah dijaga oleh mahkluk halus, dimana itu tidak dapat diganggu dan tempat tersebut mempunyai kekuatan gaib yang harus dihormati. Penduduk pantang untuk melakukan kegiatan seperti menebang pohon, merumput dan mengambil ataupun memindahkan benda-benda yang ada di daerah tersebut. Selain pantangan tersebut ada juga pantangan untuk tidak berbicara kotor, kencing atau buang air besar, karena akan mengakibatkan rasa tersinggung makhluk halus yang mendiami daerah itu.
Tempat-tempat yang paling angker di Gunung Merapi adalah kawah Merapi sebagai istana dan pusat keraton makhluk halus Gunung Merapi. Di bawah puncak Gunung Merapi ada daerah batuan dan pasir yang bernama “Pasar Bubrah” yang oleh masyarakat dipercaya sebagai tempat yang sangat angker. “Pasar Bubrah” tersebut dipercaya masyarakat sebagai pasar besar Keraton Merapi dan pada batu besar yang berserakan di daerah itu dianggap sebagai warung dan meja kursi makhluk halus.
Bagian dari keraton makhluk halus Merapi yang dianggap angker adalah Gunung Wutoh yang digunakan sebagai pintu gerbang utama Keraton Merapi. Gunung Wutoh dijaga oleh makhluk halus yaitu “Nyai Gadung Melati” yang bertugas melindungi linkungan di daerah gunungnya termasuk tanaman serta hewan.
Selain tempat yang berhubungan langsung dengan Keraton Merapi ada juga tempat lain yang dianggap angker. Daerah sekitar makam Sjech Djumadil Qubro merupakan tempat angker karena makamnya adalah makam untuk nenek moyang penduduk dan itu harus dihormati.
Selanjutnya tempat-tempat lain seperti di hutan, sumber air, petilasan, sungai dan jurang juga dianggap angker. Beberapa hutan yang dianggap angker yaitu “Hutan Patuk Alap-alap” dimana tempat tersebut digunakan untuk tempat penggembalaan ternak milik Keraton Merapi, “Hutan Gamelan dan Bingungan” serta “Hutan Pijen dadn Blumbang”. Bukit Turgo, Plawangan, Telaga putri, Muncar, Goa Jepang, Umbul Temanten, Bebeng, Ringin Putih dan Watu Gajah.
Beberapa jenis binatang keramat tinggal di hutan sekeliling Gunung Merapi dimiliki oleh Eyang Merapi. Binatang hutan, terutama macan putih yang tinggal di hutan Blumbang, pantang ditangkap atau dibunuh. Selanjautnya kuda yang tinggal di hutan Patuk Alap-alap, di sekitar Gunung Wutoh, dan di antara Gunung Selokopo Ngisor dan Gunung Gajah Mungkur adalah dianggap/dipakai oleh rakyat Keraton Makhluk Halus Merapi sebagai binatang tunggangan dan penarik kereta.
Di puncak Merapi ada sebuah Keraton yang mirip dengan keraton Mataram, sehingga di sini ada organisasi sendiri yang mengatur hirarki pemerintahan dengan segala atribut dan aktivitasnya. Keraton Merapi itu menurut kepercayaan masyarakat setempat diperintah oleh kakak beradik yaitu Empu Rama dan Empu Permadi.
Seperti halnya pemerintahan sebagai sebagai Kepala Negara (Empu Rama dan Empu Permadi) melimpahkan kekuasaannya kepada Kyai Sapu Jagad yang bertugas mengatur keadaan alam Gunung Merapi. Berikutnya ada juga Nyai Gadung Melati, tokoh ini bertugas memelihara kehijauan tanaman Merapi. Ada Kartadimeja yang bertugas memelihara ternak keraton dan sebagai komando pasukan makhluk halus. Ia merupakan tokoh yang paling terkenal dan disukai penduduk karena acapkali memberi tahu kapan Merapi akan meletus dan apa yang harus dilakukan penduduk untuk menyelamatkan diri. Tokoh berikutnya Kyai Petruk yang dikenal sebagai salah satu prajurit Merapi.
Begitu besarnya jasa-jasa yang telah diberikan oleh tokoh-tokoh penghuni Gunung Merapi, maka sebagai wujud kecintaan mereka dan terima kasih terhadap Gunung Merapi masyarakat di sekitar Gunung Merapi memberikan suatu upeti yaitu dalam bentuk upacara-upacara ritual keagamaan. Sudah menjadi tradisi keagamaan orang Jawa yaitu dengan mengadakan selamatan atau wilujengan, dengan melakukan upacara keagamaan dan tindakan keramat.
Upacara Selamatan Labuhan diadakan secara rutin setiap tahun pada tanggal kelahiran Sri Sultan Hamengku Buwono X yakni tanggal 30 Rajab. Upacara dipusatkan di dusun Kinahrejo desa Umbulharjo. Di sinilah tinggal sosok Mbah Marijan sebagai juru kunci Gunung Merapi yang sering bertugas sebagai pemimpin upacara labuhan. Gunung Merapi dan Mbah Marijan adalah dua hal yang sulit dipisahkan. Keberadaan lelaki tua Mbah Marijan dan kawan-kawannya itulah manusia lebih, mau membuka mata dan telinga batinnya untuk melihat apa yang tidak kasad mata di sekitar Gunung Merapi.
Di Selo setiap tahun baru Jawa 1 Suro diadakan upacara Sedekah Gunung, dengan harapan masyarakat menjadi aman, tentram dan sejahtera, dengan panen yang melimpah. Upacara ini disertai dengan menanam kepala kerbau di puncak Merapi atau di Pasar Bubrah.
 
*sekian semoga berguna untuk teman-teman. Meskipun isi dari artikel diatas tidak 100%  murni dari saya. Tapi saya berharap artikel ini bisa bermangfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar