Senin, 13 Juni 2011

menulis naskah drama

Ini adalah daskah drama saya dari tugas menulis naskah drama kelas XTEI 2

Langkah-langkah menulis naskah Drama
1. Tema : Menemukan uang
2. Pokok Pikiran : Uang palsu
3. Kerangka!
·      Eksposisi : pengenalan jati diri A,B,C
·      Konflik awal : A menemukan uang satu koper
·      Komplikasi : A membawa uang yang ia temukan kepada B dan C.
·      Klimaks : terjadi perdebatan bagaimana cara menghabiskan uang yang A temukan
·      Penurunan laku : C memeriksa uangnya
·      Konjungsu : ternyata uangnya palsu. A,B,dan C kecewa berat.
Mengidentifikasi watak tokoh

Nama
Pandangan terhadap diri sendiri
Pandangan terhadap orang lain
Pandangan terhadap kasih sayang
Pandangan terhadap harta atau jabatan
Ichul (A)
Dirinya adalah orang yang sangat beruntung
Suka berbagi
Mengasihi sesama
Tinggi
Uno (B)
Menganggap dirinya selalu benar
Mementingkan dirinya dahulu
Tidak ada
Tinggi
Jono (C)
Mampu melakukan apa yang dianggap teman-temannya tidak mungkin
cuek
Butuh perhatian
Tinggi


Periksa dahulu

EKSPOSISI

Pagi hari yang cerah di SMK N 1 SUKOREJO. 2 siswa berjalan dengan tergopoh-gopoh menuju arah toilet, salah satu dari mereka menenteng koper berwarna hitam, entah apa isinya??. (hanya Author yang tahu, heheheh. Reader=pelit banget sih authornya) kemudian si pembawa koper meletakkan kopernya didepan pintu toilet dan wusssh. Keduanya berhambur ke dalam toilet (mereka berdua bukan gay. Disini maksudnya masuk kedalam toilet masing-masing).

Di dalam kelas.
Pelajaran matematika. Gurunya kejam, kalau ada yang ketahuan ngoceh di kelas bakalan langsung di mutilasi (backsound lagu Pinkan mambo yang Cintaku dimutilasi). trus kalau ada yang ketiduran bakalan langsung di buang ke luar kelas dengan carah di tolop. Kejam sekali gurunya.

Jono         : “zzzzzzzzzz” (tidur maksudnya)
Ichul         :”woi woi” (goyang-goyangin tubuh jono. Mereka berdua duduk sebangku)
Jono         : “zzzzzzzzzz” (masih tidur, dia tidak bergeming meskipun gempa melanda sukorejo)
Jono         : (merasa dirinya tidak dianggap oleh Jono, ichul beralih kepada Uno yang duduk dibelakangnya)
Uno : “apa loe lihat-lihat, gag tahu gw lagi serius nyontek”
Jono: (pasang pupy eye) “anterin gw ke kamar mandi donk… please please please “
Uno : “gag berangkat aja loe sendiri” (ditolak menta-menta)
Ichul         : “pelit”
Uno : “biarin” (cuek dan melanjutkan acara contek mencontek)

Dengan dorongan alamnya yang sangat kuat. Ichul berlari ke toilet. Tentu saja setelah mendapatkan persetujuan dari ibu guru ter-cinta, ter-kasih, ter-sabar, ter-cantik dan ter, ter lainnya.

KONFLIK AWAL

Di dalam kamar mandi.
Setelah selesai buang air atau air besar. Ichul menutup pintu toilet dan membereskan pakaiannya. Secara tidak sengaja ichul melihat koper yang terserak di depan toilet. Ichul mengambil koper tadi dan membukanya. (gag sopan banget ini anak)
Ichul         : “Iiiiii waaaooooaw “(ichul tersepona ‘bahasa gaulnya terpesona’ melihat isi kopernya, pundi-pundi uang berada tepat di depan mata ichul. Matanya langsung bersinar bling-bling melebihi sokle di pasar malam. Ichul tidak memperdulikan itu koper milik siapa, dia langsung ngibrit lari ke kelas dengan menenteng koper tadi)
Ichul         : “gw bakalan jadi orang kaya. Orang kaya I’m comiiing “(koornya sepanjang berlari menuju kelas dari toilet yang berjarak puluhan kilo meter (author lebay)

Sampai di kelas gurunya udah gag ada. Menurut rumor yang berkembang, itu guru udah gag betah ngajar di dalam kelas karena mendengar ngoroknya jono yang lebay abizzzzz. Bahkan karena ngoroknya si Jono guru-nya ketakutan dikira ada gempa ‘telinga gurunya udah kostlet apa, ngorok disamain ama gempa’. Dan alhasil guru tadi langsung cabut dari dalam kelas plus ngundurin diri. Pak kepsek juga gitu iya iya aja pas gurunya ngundurin diri, dan si guru di kasih uang pesangon 500 perak.
Guru         : “loe pak saya koq Cuma dikasih pesangon 500 perak” (ngomel-ngomel di depan ruang kepala sekolah)
Kepsek     : “yaiyalah 500 perak mang mau berapa lagi, itu duit jaman belanda dulu uda banyak. Udah sana kamu pergi, udah saya panggilin gethek buat fasilitas pulang sampai rumah”
Guru         : “lah kok gethek. Gimana jalannya???”
Kepsek     : “mau apa ndak?. Dari pada saya batalin getheknya” (ancam pak kepsek)
Guru         : “iya deh pak saya mau dipanggilin gethek, dari pada saya keluar ongkos. Heheheheh” (pantas ini guru hemat abizz, secara Cuma di kasih uang pesangon 500 perak)

KOMPLIKASI

Di dalam kelas.

Ichul celingukan nyari gurunya, kan jam guru mtk tadi belum habis. Dia langsung duduk di kursinya, si Jono masih tidur dan Uno asyiik dengan menyalin CONTEKAN.
Ichul         : “mana gurunya “(sambil nyelipin koper di dalam laci)
Uno : “pergi, gw denger tadi udah keluar dari sekolah, gara-gara gag tahan denger ngorokannya si Jono”
Ichul         :”oooo gitu” (manggut-manggut)
Jono         : “HHUUUUAAAAAH” (menguap sampai-sampai lebar mulutnya menyamai kuda Nil plus bau bussuk yang keluar dari dalam mulut Jono. Ichul sama Jono reflek nutup hidung mereka berdua supaya tidak terkontaminasi bau semerbak bunga setaman fersi mulut Jono)
Uno :”yah ampun, bau mulut loe BUSSUK banget” (ngomel-ngomel)
Ichul         :”ho’o untung kita berdua uda kebal, jadi gag sampek semaput, lihat tuh teman-teman sekelas udah pada semaput semua (seisi kelas yang tadinya riuh gemuru macam orasi minta harga BBM diturunkan sekarang berubah seperti kuburan, Sunyi senyap. Karena semuanya udah semaot ‘bahasa gaulnya semaput’)
Jono         : “sory guys, emang nafas gw berbau surga, jadi mereka semua gag betah mencium betapa wanginya nafas gw hohohohoh” (sombongnya)
Ichul         : “oh yaaaccch. Nafas berbau Bunga bangkai katanya berbau surga, Ngipiiii”
Jono         : “Sorry brow. Gw udah bangun, jadi tuduhan loe tadi salah kapRAAAHHH” (mengeluarkan semua sisa nafas berbau bunga setamannya tepat di depan muka ichul)
Ichul         : “yaah loe jono dasar anak dasndhlfhfnd ” (ngibas-ngibasin tangannya di depan mukanya supaya sisa-sisa udara di depannya pergi dan menyingkir sejauh-jauh mungkin)

Sibuk saling caci. Ichul lupa kalau dia habis nemuin duit satu koper. Padahal tadinya tahukan reader bagaimana ekspresi Ichul. Udah seneng banget dan terus berkoar-koar Orang kaya I’m Coming coming coming beribu-ribu kali. Eh. Sekarang malah lupa dengan alasannya berkoar-koar tadi. Untung Uno yang selesai nyalin contekan menyadari keanehan isi laci ichul.
Uno :”Chul..”(manggil ichul yang sekaligus menghentikan aksi Jono dan Ichul yang sedang Sparing sambil nunjuk kedalam laci Ichul)
Ichul         : “apa?. Loe gag tahu yaah kalau gw lagi asyik-asyiknya sparring sama jono. Hah”
Uno : “eh Chul. Gw gag peduli. Gw Cuma mau nanya. Itu yang di laci loe apa’an, kayaknya tadi gag ada deeh?” (ichul kembali teringat dengan harta kekayaan yang baru saja ia temuka. Ichul clingukan nglihatin sekeliling. Siiiip semua anak-anak pada semaot semua. Diapun akhirnya mengeluarkan isi lacinya dan menaruhnya di bangku Uno)
Uno : “apa’an ini? “(tanya Uno heran. Ichul tersenyum penuh arit dan perlahan membukanya. Jeng jeng jeng jeng. Uang bertumpuk-tumpuk di dalam koper tadi)
Ichul         : “Ini semua isinya uang. Dan kita bertiga bakalan jadi orang kaya, gw tadi nemu di kamar mandi. Hihihih, salah siapa tadi gag mau diajak kekamar madi” (terang Ichul panjang lebar, sepanjang sungai amazon)
Jono + Uno         : “waaaaaaooooooow.” (mata mereka tergambar huruf RP besar dan berwarna merah menyala ‘warna uang seratus ribuan’)

KLIMAKS

Jono         : “Jadi….”(ketiga pasang bola mata saing bertemu)
Ichul         : “kita akan menghabiskan semua isi koper ini” (menutup koper dan memasukkannya kedalam laci kembali)
Uno : “eh loe pabo (bhs koreanya Bodoh) atau apa’an siih, masak semua uang ini harus kita habisin, gag mau tahu siapa pemilik uangnya dulu, jangan-jangan ini uang milik pak kepsek. Iya gag?? “
Jono         : “bener juga. Gw denger pak kepsek lagi kere, tadi ajah guru MTK kita Cuma dikasih uang pesangon 500 perak . apanya kere coba kepala sekolah kita” (angguk Jono)
Ichul         : “tapi gw gag mau ngelaporin ini uang ke pihak sekolah. Bisa gag jadi orang kaya nanti gw. Gag gag mau, pokoknya gw gag mau” (tolak Ichul sekuat tenaga)
Uno : “yaudak kalau gitu. Sebenarnya gw juga gag ikhlas kalau uang tadi jatuh ke tangan mereka, bisa-bisa kita bertiga gag dapat jatah sama sekali”
Jono         : “hey guys. Gw punya ide “(koor Jono)
Uno : “alah kalau ide dari loe gw gag nafsu. Paling-paling kita bakalan kena sial akhir-akhirnya. Yah gag Chul…”
Ichul         : “yoha.” (ichul dan uno toss)
Jono         : “yah udah tapi ide gw itu tadi ialah. Kita habisin uang ini dengan pergi ke KIOS RAJA TIKET buat beli tiket VVIP untuk lihat konsernya JB di sentul. Ok gag” (nunjukin dua jempolnya)
Uno : “Pabo pabo pabo. Konsernya JB itu udaah kada luarsa, koq gag mesisan loe ngusulin kita buat beli tiket ceramahnya gus dur segalak”
Jono         : “mang gus Dur mau ceramah, kan udah almarhum. Naaah sekarang siapa yang pabo”.
Uno : “Yaaaah punya temen koq kayak loe Jon. Dibilangin gini nanggepinnya gini. Kepala gw udah mau pecaaaah rasanya. Kamu itu jadi anak harus pintar-pintar dikit donk, tadi gw itu nyindir elo, eh ternyata elonya kayak gini. Duuuuuh”
Ichul         : “gag usah berkhotbah gitu doonk. Sholat jum’at masih lama”
Uno ; “siapa yang khotbah” (tersinggung)
Ichul         : “yach loe lach, mang siapa lagi, Cicak cicak didinding. Iya”
Uno : “Oh yeaaacch”
Ichul         : “Yoha”
Uno : “Bodoh”
Jono         : “STOOOOP. Gw punya ide. Gimana kalau kita jalan-jalan ke Merika, bisa lihat pembuatan MV-nya BIG BANG (nama boy band asal korea yang sangat terkenal disana, beranggotakan 5 pria-pria tampan dan bersuara emas. Pokoknya perfec banget deeeh mereka berlima itu) yang Tonight. Oke gag tuch ide gw”.
Uno : “Bangon bangon bangon. Loe kemana aja, MV tonight sekarang udah digantiin MV love song, jadi pembuatannya udah lewaaat buangeet, loe mau ke amerika lihat BIG BANG apa mau say hallo sama president kulit hitam pertama di amerika yang pernah tinggal di Indonesia waktu kecilnya dan beryah tiri orang indo. Eh sekarang udah keluar loe filmya itu president di Indonesia, Filmnya menceritakan tentang perjalanan masa kecil itu president, seru deeh, kalian berdua harus nonton, gw ajah udah nonton, kemarin di pinjemin sama sepupu gw yang kerja jaga toko kaset di pasar kemisan. Oh iya kaset disana murah-murah sekeping Cuma 300 rupiah.kalian berdua harus beli. Dijamin puas, garansi kaset 4 hari setelah masa pembelihan” (Jiwa bisnis dan seni uno keluar semua)
Ichul         : “yaaaah yaaah yaaah. Khotbah season 2”
Uno : “awas loe yaah Chul, bakalan gw telan bulat-bulat loe nanti” (ancam Uno)
Jono         : “aha” (ada bohlam lampu yang menyala di atas kepala Jono. Macam film-film kartun gitu deeh) “ide gw adalah bagaimana kalau kita menghabiskan uang-uang kita dengan cara mengibahkannya pada rumah panti asuhan, panti jompo, masjid, dan tempat social lainnya. Bisa dapat pahala kita nanti???” (senyum puas mengembang di bibir Jono. Dan PLAK. Jitakan keras bersarang di kepala Jono)
Ichul         : “loe hati-hati kalau ngomong. Yaah kalau waktu kita ngasih ini uang mereka gag nanya apa-apa. Kalau mereka nanya-nanya, kita harus ngomong apa?. Kan uang ini hasil nemu, gag kasian sama mereka-mereka yang kita kasih uang Gajel asal-usulnya. Hah”
Ketiganya merenung.

PENURUNAN LAKU

Jono         : (kembali jono bersua dengan ide-idenya yang cemerlang) “AHA” (iklan AHA meluncur dengan kecepatan cahaya di depan mata Jono) “gw punya ide. Ingat apa kata iklan masyarakat yang menganjurkan kita untuk meneliti uang yang kita dapat dengan cara 3D. dilihat, diraba, ditrawang” (bernada seperti di iklan) “ingat-kan. bagaimana kalau kita mematuhi apa kata president kita??” (tawar Jono)
Uno : “Gw setuju sama ide Jono. Tumben loe cerdas Jon” (jono tersenyum bangga)
Ichul         : “Gw juga setuju. Gag ada salahnya kita coba ide dari si tukang tidur a.k.a Sleeper kita ini”


KONJUNGSI

Ichul mengambil kopernya dan kembali clingukan sekeliling. Dan yah tentu saja seisi kelas masih tertidur pulas akibat bom nafas berbau bunga setamannya Jono. Ichul membuka koper dan dan menaruhnya di aas bangku Uno lagi. Ketiganya melakukan apa kata iklan masyarakat yang mereka ingat betul.
1.    Langkah pertama
Dilihat = tidak ada yang berbeda dari uang yang mereka pegang.
2.    Langkah kedua
Diraba = rasa rabaan uangnya datar. Tidak ada garis timbul di uang tadi.
3.    Langkah ketiga
Ditrawang =  dan jeng jeng jeng. Uangnya tidak menunjukkan tanda air si pahlawabn kita di dalamnya.

Hati Uno, Jono dan ichul hancur berkeping-keping (terdegngar bunyi piring pecah=PIIIAAAAR. Begitu bunyinya)
Uno, Ichul, dan Jono    : “Andweeeeeee (bahasa koreanya tidak) kita gag jadi orang kaya.”

Semua siswa yang tadi semaot pada siuman semua dan berkoar.
ALL  : “alamak kecilek”.

Ketiganya nangis sejadi-jadinya. Pakek acara saling berpelukan macam teletubies segala. Trus yang lebih mengenaskanlagi, ketiganya ngais-ngais tanah macam sinetron Indonesia, sampai ayam-ayam milik pak kepsek pada ilfil lihat aksi ketiga anak penemu uang palsu tadi.

Satu nasehat dari author. Sesuatu yang kita dapatkan dengan mudah, pasti akan hilang dengan muda juga.

Di kamar mandi.

Kedua siswa muter-muter kebingungan nyari koper mereka, berpeluh-peluh kringat dan tubuh mereka hampir kurus karena saking stressnya nyari koper mereka yang hilang. Padahal koper tadi isinya uang palsu yang bakalan jadi property buat Teater yang udah kurang 5 menit lagi tampil di Aula bersar sekolah buat nyambut kedatangan President amerika yang berkulit hitam dan punya ayah tiri orang indo.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar