Kamis, 11 Agustus 2011

=Menjadi Ibu=




Dulu aku pernah bertarung dengan sesukaku
Karena kau berharap
Saat akan menjadi ibu
Aku berdarah bukan karena kau marah
Aku menjerit bukan karena kau sakit
Aku berjuang bukan melawanmu
Aku lemah data kau telah lahir
Aku jadi pejuang demi dirimu
Untukmu selalu aku perjuangkan
Untukmu lelahku menjadi kebahagiaan
Untukmu rasa kantukku hilang
Karena engkau titipan ilahi padaku
Akan aku jaga dirimu
Akan aku didik dirimuuntuk selalu mengenenal pemilik dirimu yang hakiki
Kupersiapkan engkau untuk selalu bertemu pemiliku


Sumber           : Bintangputih.blogspot.com

Kiat menumbuhkan mental baja


Menurut Jim Collins (Penulis, Guru Besar dari Stanford Univ.), ada 3 macam orang terkait dengan cara mereka menghadapi cobaan hidup, yaitu:
  • Kelompok pertama, adalah mereka-mereka yang mengalami goncangan [hidup], tetapi kemudian mampu kembali ke lintasannya semula.
  • Kelompok kedua, adalah mereka-mereka yang terjerembab, jatuh dan tak pernah mampu bangkit lagi.
  • Kelompok ketiga, adalah mereka-mereka yang justru menggunakan kesengsaraan sebagai pecut untuk menempa mental lebih kuat lagi—setiap kali mengalami cobaan hidup, mungkin mereka terjatuh sesaat untuk kemudian bangkit dengan tenaga yang berlipat-lipat. Mereka berubah menjadi pribadi yang lebih kuat dari sebelumnya.
Mereka yang ada di kelompok ketiga ini memeliki kelenturan emosi. Cobaan hidup mungkin membuat mental mereka meregang hingga ke titik elastisitas maksimum—seperti dua kelompok sebelumnya—tetapi mereka tidak sampai kehilangan daya pegas sekaligus keseimbangan untuk kembali. Semakin jauh ditarik, semakin kuat daya lentingnya. Mereka tidak pernah membiarkan papan surfing lepas dari tangan.
Ada banyak orang di sekitar saya [pastinya di sekitar anda juga] yang masuk dalam kelompok ini. Jika sering menonton televisi, pasti bisa menemukan mereka dengan mudah. Sosok pribadi yang saya suka menyebutnya sebagai orang-rang yang bermental baja. Orang-orang pemberani yang mampu mengarungi naik-turunnya ombak kehidupan tanpa mengenal kata menyerah—yang mereka tahu hanya bertahan dan bangkit.
Tentu ada diantara mereka yang memang dilahirkan memiliki mental baja—bawaan sejak lahir. Tetapi sebagian besar dari mereka, menjadi pribadi yang kuat karena tempaan pengalaman hidup. Menurut saya mereka memiliki karakteristik dan perilaku yang sangat khas.
Mungkin saya dan anda bisa mencontoh sikap dan perilaku mereka:
1. Hanya Membina hubungan yang jelas – Dalam membina hubungan [apapun bentuknya]—pasangan hidup, partner bisnis, dll—mereka selalu menggunakan perspektif yang jelas. Mengikat diri hanya untuk komitmen yang jelas. Mereka tidak menyukai hubungan abu-abu yang tidak menentu. Sebagai salah satu kunci kejelasan hubungan itu adalah dokumen tertulis yang legal—hak dan kewajiban diatur dengan begitu gamblang dan jelas. Mereka tidak mengharapkan konflik tanpa solusi pasti. Mereka adalah orang-orang yang berpikir efisien dan efektif. Dalam hubungan pribadi, mereka selalu mencari cara untuk menguatkan sekaligus menumbuhkan hubungan mereka ke arah yang lebih positif. Setiap kali melihat pasangannya lemah, mereka selalu bertanya: Apakah aku telah menyakitimu? Apa yang kamu butuhkan dari aku sekarang? Adakah kelebihan yang aku miliki yang bisa aku pergunakan untuk mendukungmu?
2. Tanamkan sikap ikhlas—bisa menerima kenyataan – Salah satu hal menonjol dari pribadi yang bermental baja adalah kemampuannya untuk mengikhlaskan sesuatu atau seseorang pergi. Tahu apa yang dibutuhkan agar bisa melepaskan sesuatu atau seseorang yang memang sudah tidak bisa dipertahankan lagi—apakah pekerjaan yang tidak cocok, atau proyek yang tidak menguntungkan, atau partner bisnis yang selama ini lebih banyak merugikan dibandingkan menguntungkan. Mereka tahu persis bahwa berkutat pada sesuatu atau seseorang yang hanya menimbulkan kesia-siaan adalah sumber pemicu kemarahan dan bentuk emosi lainnya, sekaligus sumber kebocoran energi. Lain daripada itu mereka juga tahu bahwa hal itu hanya akan menutup peluang bagi potensi lain yang mungkin justru lebih baik—lebih layak untuk diperjuangkan, lebih layak untuk dibela, lebih layak untuk diusahakan.
3. Biasakan berfokus pada hal terpenting saja – Agak mirip dengan yang kedua di atas. Hanya saja di sini yang lebih ditekankan adalah sikap mental yang tidak terusik oleh hal-hal yang tidak penting. Ukuran penting tentunya berbeda-beda untuk setiap orang. Bagi saya pribadi yang saya anggap penting adalah hal-hal yang bisa mempengaruhi hidup dan masa depan saya [serta keluarga saja]. Fokus dalam hal ini bukan saja dalam hal penggunaan materi semata, melainkan juga waktu, pikiran termasuk perasaan. Alexander Graham Bell pernah mengatakan, “Concentrate all your thoughts upon the work at hand. The sun’s rays do not burn until brought to a focus.”
4. Terima kesalahan dengan ketegaran sekaligus ketenangan hati - Menjaga pikiran agar bisa tetap tenang dan fokus meskipun sedang berada dibawah tekanan [hidup], bisa dilatih. Bayangkan para atlit top dunia—mereka tidak selalu menang, tidak selalu pulang membawa piala. Ada kalanya mereka kalah. Ada kalanya mereka pulang dengan tangan kosong. Tetapi mereka masih terus berkarir, ikut berlomba lagi di kejuaraan berikutnya. Salah satu ucapan bintang bola basket Michael Jordan yang saya sukai adalah, “I’ve failed over and over and over again in my life and that is why I succeed.” Ungkapan ini jelas menunjukan betapa kuatnya mental Michael Jordan. Dia memang tergolong orang yang bermental baja. Salah satu cara untuk mencapai tingkatan mental ini adalah dengan membiasakan diri untuk melihat kesalahan dan kegagalan sebagai syarat mutlak untuk berhasil—tidak bisa ditawar-tawar.
5. Lihat kegagalan sebagai aset – Bagimana mungkin kegagalan adalah aset? Logikanya, setiap orang bisa belajar dengan menggunakan salah satu dari 2 cara berikut ini, atau keduanya:
  • Belajar dari keberhasilan—hal (konsep/metode/cara/pendekatan) yang bekerja dengan baik dan mendukung keberhasilan tinggal diulangi saja (repeat) untuk mencetak keberhasilan demi keberhasilan lagi; atau
  • Dari kegagalan— hal (konsep/metode/cara/pendekatan) yang tidak bisa bekerja atau gagal ya jangan dipakai lagi, dengan mengetahui apa yang tidak bisa/boleh, mestinya dengan sendirinya apa yang bisa/boleh dilakukan, bisa terlihat.
Di dunia kerjapun, pengalaman adalah prasyarat utama—bahkan mengalahkan jenjang pendidikan. Seseorang yang pernah berkecimpung dibidang tertentu dalam waktu lama (berpengalaman) biasanya jauh lebih dihargai dibandingkan para sarjana, master, bahkan doktor sekalipun. Dalam sebuah perjalanan pengalaman panjang tentunya termasuk juga kegagalan-kegagalan. Sehingga kegagalan juga termasuk aset.
6. Bedakan antara kritik yang membangun dengan yang menjatuhkan – Idealnya, berfokus lah pada kritik yang membangun saja. Kritik yang menjatuhkan hanya menghabiskan tempat di memory otak kita. Buang jauh-jauh. Jikapun mau diambil, pastikan jenis kritik negative itu bisa membangkitkan energi yang lebih besar untuk mendorong ke depan—bukan ke belakang atau kesamping.
Mungkin ada lebih banyak cara lagi yang bisa dilakukan untuk menanamkan sekaligus menumbuhkan mental kuat, tahan banting, selalu bangkit dengan tenaga yang lebih besar setiap kali mengalami cobaan hidup—hambatan atau kegagalan. Yang jelas, memiliki mental baja adalah keistimewaan tersendiri, menurut saya bagus untuk ditumbuhkan.

Senam irama



Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dengan irama musik, atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Senam ritmik dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat. Alat yang sering digunakan adalah ganda, simpai, tongkat, bola, pita dan topi.
Unsur-unsur yang diperlukan dalam senam irama adalah :
1. Kelentukan
2. Keseimbangan
3. Keluwesan
4. Fleksibilitas
5. Kontinuitas
6. Ketepatan dengan irama

bola adalah salah satu contoh alat yang sering digunakan pada Senam Irama. kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani. Hal ini sesuai dengan tujuan senam yaitu membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan. Ada tiga hal yang harus ditekankan pada senam irama, yaitu :
a. Ketepatan musik/irama
b. Kelentukan (fleksibilitas)
c. Kontinuitas gerakan

Gerakan Dasar Irama

1. Gerakan Langkah Kaki

a. Gerakan biasa
caranya:
1. berdiri dengan sikap tegak
2. langkah kaki kiri dan kedua lengan di samping badan
3. melangkahkan kai kanan dan jatuhkan pada tumit
4. dilanjutkan melangkah dengan kaki kiri secara bergantian

b. Langkah Biasa
Caranya:
1. berdiri dengan sikap tegak
2. langkahkan kaki kanan di depan kaki kanan ke depan
3. langkahkan kaki kiri di depan kaki kanan dilanjutkan kedua kaki rapat

c. Langkah Keseimbangan
Caranya:
1. berdiri dengan sikap tegak
2. hitungan 1, malangkahkan kaki kiri kedepan
3. hitung 2, kaki kanan menyusul melangkah ke depan
4. sebelum kaki kanan (tumit masih terangkat) kaki mundur diikuti kaki kanan mundur rapat.

2. Gerakan Ayunan Lengan

a. Ayunan Satu Lengan

1. Ayunan satu lengan depan belakang
Caranya
a. Tahap Persiapan
- berdiri tegak melangkah ke kiri
- kedua lengan lurus ke depan
- pandangan ke depan

b. Tahap Gerakan
- ayunkan tangan satu per satu ke belakang dan ke depan
- saat mengayun diikuti kedua lutut mengeper
- gerakan dilakukan 6 x 4 dihitung dengan irama 4/4 ketukan

c. Akhir Gerakan
- berdiri tegak, langkah kiri
- kedua lengan lurus ke depan
- pandangan ke depan

2. Ayunan Satu Lengan dari Depan ke Samping
Caranya
a. Tahap Persiapan
- berdiri tegak, langkah ke kiri
- kedua lengan lurus ke depan
- pandangan ke depan

b. Tahapan Gerakan
- ayunkan lengan satu per satu
- saat mengayunkan diikuti kedua lutut mengeper
- gerakan dilakukan 6 x 4 dihitung dengan irama 4/4 ketukan

c. Akhir Gerakan
- berdiri tegak
- kedua lengan lurus ke depan
- pandangan ke depan.

3. Ayunkan Satu Lengan ke Samping Bersamaan memindahkan Berat Badan
Caranya:
a. Tahap Persiapan
- berdiri tagak kedua kaki dibuka, kedua lengan terlentang
- pandangan kedepan

b. Tahap Gerakan
- mengayun lengan kanan dan kiri ke arah kiri dan kanan
- saat mengayun diikuti kedua lutut mengeper dan berat badan dipindahkan kekanan dan kiri
- gerakan di lakuakan 6 x 4 hitungan dengan irama 4/4 ketukan

c. Akhir Gerakan
- berdiri tegak
- kedua lengan terlentang
- pandangan ke depan. c. Akhir Gerakan
- berdiri tegak, langkah kiri
- kedua lengan lurus ke depan

TEORI KEPEMIMPINAN


Kepemimpinan
 
1. Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan beerangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan
Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan , bukannya diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan “the greatma theory”

Dalam perkemabangannya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwaa sifat – sifat kepemimpinan tidak
seluruhnya dilahirkan, akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain ; sifat fisik, mental dan kepribadian

2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecenderungan kea rah dua hal :

Pertama yang disebut Konsiderasi yaitu kecenderungan pemimpin yangØ menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti: membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia bekonsultasi dengan bawahan.
Kedua disebut struksur inisiasi yaitu kecenderungan seorang pemimpinØ yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat, bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil apa yang akan dicapai.
Jadi berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi juga.
Kemudian juga timbul teori kepemimpinan situasi dimana seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

3. Teori kontingensi
Mulai berkembang th 1962, teori ini menyatakan bahwa tidak ada satu sistem manajemen yang optimum, sistem tergantung pada tingkat perubahan lingkungannya. Sistem ini disebut sistem organik (sebagai lawan sistem mekanistik), pada sistem ini mempunyai beberapa ciri:
¯ Substansinya adalah manusia bukan tugas.
¯ Kurang menekankan hirarki
¯ Struktur saling berhubungan, fleksibel, dalam bentuk kelompok
¯ Kebersamaan dalam nilai, kepercayaan dan norma
¯ Pengendalian diri sendiri, penyesuaian bersama

4. Teori Behavioristik
Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Pendekatan ini menekankan bahwa manajemen yang efektif bila ada pemahaman tentang pekerja – lebih berorientasi pada manusia sebagai pelaku.
Beberapa tokohnya, antara lain:
a. Maslow
Individu mempunyai 5 kebutuhan dasar yaitu physical needs, security needs, social needs, esteem needs, self actualization needs. Kebutuhan tersebut akan menimbulkan suatu keinginan untuk memenuhinya. Organisasi perlu mengenali kebutuhan tersebut dan berusaha memenuhinya agar timbul kepuasan.
b. Douglas Mc Gregor (1906-1964)
Teori X dan teori Y
Teori X melihat karyawan dari segi pessimistik, manajer hanya mengubah kondisi kerja dan mengektifkan penggunaan rewards & punishment untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Teori Y melihat karyawan dari segi optimistik, manajer perlu melakukan pendekatan humanistik kepada karyawan, menantang karyawan untuk berprestasi, mendorong pertumbuhan pribadi, mendorong kinerja.

5. Teori Humanistik
Teori ini lebih menekankan pada prinsip kemanusiaan. Teori humanistic biasanya dicirikan dengan adanya suasana saling menghargai dan adanya kebebasan. Teori Humanistik dengan para pelopor Argryris, Blake dan Mouton, Rensis Likert, dan Douglas McGregor. Teori ini secara umum berpendapat, secara alamiah manusia merupakan “motivated organism”. Organisasi memiliki struktur dan sistem kontrol tertentu. Fungsi dari kepemimpinan adalah memodifikasi organisasi agar individu bebas untuk merealisasikan potensi motivasinya didalam memenuhi kebutuhannya dan pada waktu yang sama sejalan dengan arah tujuan kelompok. Apabila dicermati, didalam Teori Humanistik, terdapat tiga variabel pokok, yaitu; (1), kepemimpinan yang sesuai dan memperhatikan hati nurani anggota dengan segenap harapan, kebutuhan, dan kemampuan-nya, (2), organisasi yang disusun dengan baik agar tetap relevan dengan kepentingan anggota disamping kepentingan organisasi secara keseluruhan, dan (3), interaksi yang akrab dan harmonis antara pimpinan dengan anggota untuk menggalang persatuan dan kesatuan serta hidup damai bersama-sama. Blanchard, Zigarmi, dan Drea bahkan menyatakan, kepemimpinan bukanlah sesuatu yang Anda lakukan terhadap orang lain, melainkan sesuatu yang Anda lakukan bersama dengan orang lain (Blanchard & Zigarmi, 2001).

SEBAGIAN CERITAKU


Keyakinanku



Author             : Zulai

Cast                 : Reza, Oni (Ini cast milik author)

Gendre             : Romantic (aku pikir gendrenya ini, cos aku juga bingung // ngook)

NC                  : Insya Allah bisa untuk semua umur, asal jangan balita ajah, cos mereka-kan gag bisa baca // ahai ahai//.

STORY INI 100% KARANGAN SAYA, BILA MANA ADA KEMIRIPAN NAMA, DAN KISAHNYA. YAAH DIMAKLUMI SAJA. NAMANYA JUGA KEMIRIPAN.

STORY

“Aku mencintainya.”

Selalu kalimat itu yang ku ucapkan agar perasaanku tidak goyah sama sekali pada-nya. Laki-laki yang sudah merebut hatiku.

Seperti sekarang, kembali aku melihatnya duduk diam di taman belakang rumahnya yang luas, dia duduk sendirian dibangku kayu bercat coklat, nampak dia sedang memikirkan sesuatu, tangan kanannya ia gunakan untuk menyangga kepalanya.

Kulangkahkan kakiku mantap untuk mendekati-nya.

Kurasakan jantungku berdetak sangat kencang setiap jarak kami berdua berdekatan.

Dia bergerak untuk melipat kedua tangannya di dada, kini kuhentikan langkahku cepat. Apa dia merasakan keberadaanku??.

“apa itu bibik?, aku minta ambilkan jus lagi donk bik” aku mengurut dada karena dia tidak menyadari jika yang berada di belakangnya sekarang adalah aku. Oni wijaya yang notabenya adalah tunangan yang dibuang atau lebih halusnya dilupakan.

Dia menoleh kearahku, bisa kulihat dia megerutkan dahi karena melihatku bukan pembantu setianya.

“kamu?” tanyanya penuh penekanan. Memang setiap melihatku dia bertingkah seolah aku adalah orang asing, padahal hampir setiap hari aku menyambanginya disini.

Mencoba menyunggingkan senyum adalah hal yang selalu kulakukan setiap dia melihatku.

“apa kita pernah bertemu?” tanyanya kemudian, pertanyaan yang selalu sama selama kurang lebih 4 bln belakangan ini.

Hatiku rasanya miris dan hancur setiap dia mengatakan kalimat itu padaku.

Kugelengkan kepala dan menjawab “tidak” dengan senyum yang masih kupaksakan.

“oh…kalau begitu ada keperluan apa kamu kesini?”

Aku ingin meneriakimu, mencakar mukamu, memukul-mukul tubuhmu karena sudah melupakanku dengan sangat mudah. Aku ingin melakukannya.

“aku hanya ingin melihatmu. Itu saja” jawabku.

Dia menautkan alis, berdiri dari tempat duduknya dan mendekatiku, jantungku berdetak makin cepat karena jarak kami berdua sudah lumayan dekat, kulangkahkan kakiku mundur dan mundur.

“pergi kau dari sini. Pergi, aku tidak mau melihatmu” jeritnya padaku, dia meraih pundakku dan menyungkurkan tubuhku ketanah.

Ada apa denganmu reza. Aku sudah bersabar untuk menunggu dan menunggu sampai kamu mengingatku lagi, tapi kenapa selalu seperti ini. awalnya kamu Cuma diam dan bersifat bisa tapi beberapa menit kemudian kamu bersifat sangat kasar.

“pergi kamu pergi” teriak-nya terus padaku, malah kali ini dia menjambaki rambut panjangku. Padalah sekarang posisi kami dengan aku di bawah dgn dia menindihku dengan tubuhnya kemudian menjambakiku.

Kubungkam mulut ini agar tidak menjerit karena sakit, biar saja rasa sakitku terpendam. Aku tidak mau membuat dia yang kucintai mendengar teriakan kesakitanku.

“dasar wanita jalang. Aku tidak sudi melihat kamu” trus reza mengatakan kalimat itu berulang kali. Dai melepaskan jambakan di rambutku dan berganti memukul-mukuli tubuhku sekenanya.

Terasa air mataku menetes, dadaku sesak karena harus menahan sakit dan isak tangis.

“kamu menangis, kenapa?, apa aku menyakitimu?” tanyanya dan megelus pipiku halus, tidak lagi memukuliku atau berteriak, kembali pada sifat lembutnya yang perhatian.

Reza jangan buat aku menderita seperti ini. penyakitnya. Gangguan Identitas, salah satu gangguan jiwa yang berasal dari trauma yang cukup ekstrim pada masa lalu sehingga mengakibatkan sipenderita memiliki dua kepribadian yang selalu muncul dan memegang kendali dalam tubuh sipenderita.

Dan hal trsebut itulah yang sedang reza alami. Dia mempunyai dua sifat yang saling dominan di dalam tubuhnya, kadang sifat baik kadang jahat.

Dia menangkup wajahku dengan jemarinya yang besar, melihatku dengan tatapan lembut yang penuh dengan keibahan karena melihat air mataku, dia membimbingku berdiri dan membantuku berjalan menuju ruang tengah.

Disana dia berteriak memanggil pembantunya dan mendudukkanku disofa.

Wanita pendek dengan rambut dikuncir kuda datang mendekati reza.

“ada apa den?” tanyanya.

“bawakan saya peralatan P3K” printah reza. Wanita pendek tadi mematuhi dan melihat kearahku yang duduk di sofa.

“lho non Oni. kenapa bisa begini?. Apa…..?” buru-buru wanita tersebut menutup mulutnya karena hampir keceplosan. Aku mengangguk dan kembali menatap reza yang terlihat sangat cemas dengan keadaanku.

Rambutku acak-acakkan, diwajahku ada bekas cakaran dan lebam karena tamparan. Itu yang terlihat, sedangakn yang tidak, entahlah separah apa?, tapi yang paling sakit adalah perasaanku.

Aku menerima semua perlakuan reza padaku, sayang kemudian di siksa. Apa aku terlalu bodoh menjadi seorang gadis yang hanya mematenkan cintanya pada seorang pria dengan gangguan identitas seperti reza ini?.

Sudah berkali-kali aku berfikir untuk pergi dan lepas dari reza, tapi sulit, aku lagi-lagi kembali menemui reza dan mendapatkan lebam di tubuh dan perasaan.

Reza mengelus wajahku yang lebam, dia mengelus dengan lembut sebelum akhirnya dia memejamkan matanya.

“aku merasa kita sudah saling kenal dan dekat sebelum ini” ucapnya dalam pejaman mata.

Aku meringis karena sentuhannya yang membuat lebam tadi terasa sakit. kuaraih jemari reza yang mengelus wajahku dan menurunkannya dari sana.

“kita berdua. Hampir saja menikah sebelum akhirnya kamu menderita penyakit ini” tuturku. Reza membuka matanya.

“aku Oni wijaya. Gadis yang kamu telantarkan di hari-hari menjelan tunangan kita, kamu tiba-tiba masuk rumah sakit karena pingsan tiba-tiba. Kamu tahu betapa takut-nya aku saat itu?. Aku sampai tidak mampu lagi bernafas karena cemas. Selama hampir 2 hari aku berada dirumah sakit menemani ibuk kamu siang dan malam untuk menjaga kamu, aku berharap kamu akan sadar dan kita berdua dapat melaksanakan acara tunangan kita yang tertunda waktu itu. Tapi tidak. Kamu sadar dengan berbagai perlakuan aneh, tidak lagi mengingatku, sedikit-sedikit berubah sikap. Dari sangat lembut seperti ini berubah menjadi sangat jahat dan kasar seperti tadi” celotehku agar dia dapat mengerti situasi.

“aku tidak mengerti dengan maksud ucapan kamu?” tanyanya tidak mengerti.

Aku menatap reza tajam dan berfikir.

Sudah cukup.

Rasa sakit yang kudapatkan setiap bertemu denganmu itu tidak seberapa, tapi jika kamu berkata ‘apa kita dulu pernah bertemu’ itu akan sangat sakit untukku, sakit yang butuh waktu lama untuk sembuh.

Wanita pendek datang dengan kotak besar di tangannya.

“ini den peralatan obatnya”

“trimakasih” kata reza. Wanita pendhek pergi meninggalkan kami berdua.

Reza mulai melakukan tugasnya, dia mengobati lebam dan bekas cakaran di wajahku.

Ditengah saat reza mengoleskan obat merah di wajahku. Rasanya dia sudah mengobati sakit hatiku.

Reza. Aku akan selalu mencintaimu, sesakit apa yang tubuhku rasakan, kamu akan selalu mengobatinya. Seperti itulah yang kurasakan untuk perasaanku.

Selama apa kamu dapat mengingatku secara utuh. Aku akan menunggu dan setia menunggu.

Memang aku gadis bodoh yang cintanya stag pada pria dengan gangguan identitas.

Tidak akan kusesali pilihaku untuk tetap mencintaimu dan menunggu. Aku akan selalu menunggu dan menerima perlakuanmu padaku.

Karena aku yakin. Pada akhirnya kamu akan mengingatku dan mulai mencintaiku kembali seperti dulu.