CERPEN : MEMORI (season I)
AUTHOR : ZULAIPATNAM
GENDRE : MISTERY
RATED : ALL AGE
CREADIT SONG : CHARLY & PEPENG = ASMARA, DAN
FIRMAN = KEHILANGAN.
<<<STORY>>>
Dia menangis,
tangisannya menyentuhku, setiap ujung tubuhnya bergetar hebat, nafasnya tidak
stabil. Ada apa dengan gadis ini?.
“jangan pernah berdiri
di dekatnya!.” Titah dokter separuh baya itu padaku. Dokter ini bahkan tadi
dengan kuatnya menarik tubuhku agar menjauhi ruangan bertelari besi itu.
“anda kenapa?, saya
hanya melihatnya. Tidak melakukan apapun yang menganggu.” Protesku tidak terima
diperlakukan seperti seorang pengintai.
“menurutmu kau tidak
melakukan apapun. Tapi baginya?.” Dokter didepanku menunjuk-nunjuk pada ruangan
gadis tadi.
Aku mengerutkan dahi.
“maksudnya?.”
“sudahlah. Cepat pergi
dari sini!. Kau akan menambah masalah kami saja.” Titahnya sambil
mendorong-dorong tubuhku agar pergi.
“wow wow wow. Tidak
perlu memperlakukanku seperti ini. Aku bisa pergi sendiri pak tua.”
+++++
“kau benar-benar tidak
bisa mengingatku kembali?, kenapa kau sangat jahat padaku?.”
“katakan apa salahku?,
jangan meninggalkanku dan melupakan seperti ini. Aku mohon, ingat aku
kembali!.”
“aku mencintamu. CINTAKU.
Masih adakah tempat di hatimu untukku?.”
+++++
Cintamu yang telah lama
hilang
Kau pergi karena salahku
Meninggalkan tak
menganggap kamu ada
Asmara memisahkan kita
Mengingatkanku pada
dirimu
Gelora mengingatkanku
Bahwa cintamu telah
merasuk jantungku
Sejujurnya ku tak bisa
Hidup tanpa ada kamu,
aku gila
Seandainya kamu bisa
Mengulang kembali lagi
cinta kita
Tak akan kusia-siakan
kamu lagi
++++++
Keesokan harinya, aku
berlari tidak terkontrol menuju kamar gadis yang kemarin kutemui. Banyak sekali
pertanyaan di kepalaku yang menumpuk tentangnya. Aku hampir sampai dan disana
sudah berdiri dokter paruh baya yang kemarin. Tadi malam, mimpi akan gadis itu
yang sangat memilukan bagiku terus-terusan menghantui sepanjang malam.
“siapa gadis ini
sebenarnya?.” Tanyaku tiba-tiba masih ngos-ngosan. Dokter didepanku menatap
dengan kaget.
“kau. Bagaimana kau
bisa berada disini?.”
“itu tidak penting.
Sekarang yang ingin kuketahui. SIAPA SEBENARNYA GADIS INI.” Teriakku membuat
beberapa orang disekitar kami melihat dengan penuh tanda tanya.
“kau tidak perlu tahu.”
Putus si dokter dan melewatiku.
“tunggu sebentar!.”
Kucengkram lengan gendut dokter ini. Dia menatapku tajam begitu pula denganku.
“tidak aka ada
penjelasan yang dapat kau mengerti.” Tukasnya membuatku mengendorkan
cengkramanku.
++++++
Asmara kini telah
menyakitkanku
Cinta menusuk jantungku
Dan merusak hidupku
Asmara kurang apa ku
padamu
Sampai kau tak kenal
aku
Hingga ku terluka
++++++
“gadis itu, Oni
Wiratmaja bukan?.” Kalimatku berhasil menghentikan langakh dokter paruh baya
itu.
Dia menoleh kearahku. “bagaimana
bisa kau mengenalnya?.”
CERPEN : MEMORI (season II)
AUTHOR : ZULAIPATNAM
GENDRE : ROMANCE
RATED : ALL AGE
CREADIT SONG : REZA ARTAMEFIA = SATU YANG TAK BISA
LEPAS, KRISDAYANTI = AKU WANITA BIASA
<<<STORY>>>
Kutangkupkan kedua
tanganku di kedua pipinya, dia lebih tinggi dariku. Kutatap matanya yang bergerak-gerak
seolah mencari sesuatu di dalam fikiranku.
“meskipun kau jelek,
kau tidak kaya, kau tidak pintar, meskipun semua kekurangan itu ada pada dirimu
aku tetap mencintaimu. Mengerti!.” Peringatku padanya, dia masih
menggerak-gerakkan bola matanya. Ugh…dia sangat lucu saat menunjukkan
kebingungannya.
“sekarang bisakah aku
meminta sesuatu.” Tambahku karena dia masih bingung. Dia menggeleng tidak
mengerti sedangkan aku masih menangkupkan telapak tanganku di wajahnya.
Disinilah kami, di
tempat pertama kali kami bertemu, sungai yang menjadi saksi bisu perjalanan
cintaku pada pria ini. Saat itu tengah hujan deras dan aku sangat depresi
ditinggal oleh ayah yang notabenya tulang punggung keluarga. Menyisahkan aku
dan kedua adik tiri yang sangat mengesalkan, ayah tiada saat perjalanannya
pulang dari luar kota dalam rangka tur bisnisnya. Perasaanku hancur, bagaimana
tidak. Satu-satunya orang yang kuanggap keluarga telah tiada dan aku menjadi
sebatang kara meski hidup bersama 2 adik tiri yang menyebalkan. Ibu tiriku
kabur dengan pria gigolo dan meninggalkan kembar menyebalkan ini dalam pelukan
ayah saat mereka berusia 1 thn lebih 6 bulan. Hujan lebat membuatku menguatkan
niat, lebih baik kuakhiri saja hidupku dari pada terus-terusan menderita dan
sendirian. Dengan tekad baja kupanjat pembatas jalan dengan sungai dan
melompat. Airnya keruh dengan arus deras, menyeret tubuhku dengan cepat sampai
aku tidak bisa lagi merasakan udara. Entah kenapa saat aku mulai merasa puas
dengan aksi bunuh diriku yang berhasil meskipun itu menyakitkan, datang seorang
pria mendekatiku, wajahnya jelek membuatku membuyarkan imaginasi jika seorang
malaikan itu tampan. Tapi kenapa malaikat ini jelek?. Dia menarik tubuhku dan
membawanya ketepi sungai. Disana sudah ada banyak sekali orang yang terlihat
cemas. Bagaimana bisa mereka semua berada disini?, apa mereka melihat aksi
bunuh diriku?. Apa yang tadi itu bukan malaikat?.
Aku terbatuk-batuk
karena banyaknya air yang masuk kedalam paru-paru, membuatku terasa berat dan
sesak.
Sejak kejadian itu
entah kenapa aku sering bertemu dengan pria jelek yang ku kira malaikat. Dia
ternyata bekerja di rumah makan dekat rumahku. Aku semakin kesal karena dua
adik tiriku sekarang mulai mem-bully ku secara terang-terangan. Huft.., akan
kuusir kedua anak ini, secara sekarang akulah tulang punggung keluarga, mereka
masih kelas 2 SMP dan aku sudah kuliah semester 3. Akan kukirim kedua anak ini
ke panti asuhan saja. Hiahhahahahah.
“aku bawakan kalian
makanan.” Pria jelek itu kerumahku dan menghibur kedua adik tiriku. Mereka
dengan cepatnya akrab dan saling bertukar lelucon.
Mereka asyik mengobrol
dan menyantap makanan yang dibawakan pria jelek dan aku disini. Terkunci
sendirian di taman depan rumah dengan tumpukan tugas yang harus diselesaikan.
Beberapa jam kemudian
pria jelek keluar dari rumah dan mendekatiku.
“kau sudah pulang?.”
Kataku saat dia mendekat.
“ya. Kedua adikmu
sangat menyenangkan.” Pujinya membuatku mencibir.
“ada apa memangnya?.”
Tanyanya sesaat setelah melihatku mencibir.
“kau temanku apa teman
mereka?.” Tanyaku dengan nada tinggi. Pria jelek mengedikkan bahu membuatku
kesal.
Mengingat kejadian itu
membuatku sangat menginginkan pria jelek ini berada disampingku untuk
selamanya. Dia anugerah dari tuhan untukku, buktinya dia sudah menyelamatkan
hidupku dan membawaku ke dalam kehidupan yang lebih menyenangkan dari dulu. dia
adalah malaikat yang dikirim tuhan untukku. semilir angin menerpa tubuh kami,
membuat rambutnya yang sedikit panjang dan kasar tergulai lemas menerpa
tanganku.
“boleh aku meminta sesuatu?.”
Tanyaku lagi karena dia tidak merespon. Kutatap matanya dalam-dalam dan mulai
menarik wajahnya mendekatiku.
CHU~
Saat ini dan
seterusnya, aku berjanji tidak akan pernah melepaskan pria jelek ini dari
kehidupanku. Dia sudah menjeratku dengan segala tindakannya. Aku berharap dia
juga merasakan hal yang sama dengan yang kurasakan padanya.
+++++
Satu yang tak bisa
lepas
Percayalah
Hanya kau yang mampu
mencuri hatiku
Aku pun tak mengerti
Satu yang tak bisa
lepas
Bawalah kembali jiwa
yang luka
Dan perasaan yang lemah
ini
Menyentuh sanubariku
+++++
Pukul 9:48 pm. Sebentar
lagi rumah makannya akan tutup. Kupercepat langkahku mendekati tempat itu.
Saat hendak mengunjungi
pria jelek di tempatnya bekerja sekaligus mengisi perut, aku melihat
pemandangan yang tidak biasa. Dua pria tengah berpelukan dan satunya
menyandarkan kepalanya di pundak teman prianya, mereka melakukannya di depan
rumah makan tempat pria jelek bekerja. Kupicingkan kedua mataku untuk melihat
lebih jelas, mereka mengenakan seragam pegawai dan...., tunggu sebentar. Aku
tahu salah satu pria itu.
“lepaskan!.” Titahku
memisahkan mereka. Pria yang tadinya menyandarkan kepalanya kini terlempar
beberapa langkah menjauhi teman prianya dan aku. Ku tatap pria menjijikkan itu
dengan tajam.
“hei. Kau siapa
berani-beraninya melakukan hal itu pada kami.” Teriaknya tidak terima dan maju
mendekatiku seolah berniat untuk menampar namun di halau oleh teman prianya.
“aku. Aku Oni
Wiratmaja. Sudah tahu siapa aku sekarang.” tantangku dan menatap kedua pria ini
bergantian.
“lalu apa hak mu
melepaskan pelukan kami tadi. hah?.” Kalimat berpelukan itu sangat-sangat
mengganggu di telingaku.
“Karena aku mencintai
pria ini dan tidak suka melihatnya.” Itu hanya di fikiranku dan tidak bisa
keluar begitu saja dari mulutku. Sungguh aku ingin mengatakan semua isi hatiku
tapi apa hak ku. Setelah kufikir lebih lanjut. Bahkan dia tidak mengatakan
apa-apa saat aku menciumnya kemarin, tidak dapat kurasakan hasrat mencintainya
untukku saat itu.
“hah. Kau saja tidak
bisa menjawabnya. Dasar cewek resek.” Makinya padaku. Aku tidak memperdulikan
pria itu, yang kuperdulikan sekarang adalah pria didepanku ini. Pria jelek yang
menjadi malaikan dan memberikan warna baru dalam hidupku. Dia menatapku penuh
emosi, terlihat rahangnya mengeras dan wajahnya sedikit berwarna merah. Kenapa
dia marah?, kenapa dia hanya diam?. Pertanyaan itu menumpuk dikepalaku saat
melihatnya penuh emosi.
“pergi dari hadapanku
sekarang juga. Aku tidak suka melihatmu dari awal apalagi kejadian di jembatan
itu. Kau sudah mempermalukanku. Buang semua kesimpulanmu tentang diriku dan
PERGILAH dari hadapanku sekarang juga.” Teriaknya. Aku terlonjak kaget dan
menatap tidak percaya. Cintaku bertepuk sebelah tangan. TIDAAAAKKKK.
Hatiku rasanya hancur,
seperti bunga dandelion yang diterpa angin lembut. Langsung hancur dan tidak
berbekas. Semua harapanku akan kisah ini saat itu juga berakhir, dia
membentakku dan aku hanya bisa menatapnya tidak percaya dengan mata
berkaca-kaca.
“dengarkan itu cewek
resek. Bahkan dia tidak membelamu. Dasar penganggu.” Penganggu. Kalimat itu
terngiang di kepalaku dan berputar-putar. Penganggu. Apa aku penganggu?. Kalau
aku penganggu berarti aku menganggu hubungan tidak wajar mereka.
Aku menggeleng tidak
percaya dan mengerjapkan mataku, merasakan bulir air mata menuruni pipi. Dengan
tidak percaya kulangkahkan kakiku menjauhi tempat ini. Dengan terisak aku
berlari menuju halte bus.
Dia benar-benar jahat,
pria jelek yang jahat. Kenapa baru saat ini dia menunjukkan penolakannya
padaku. Apa dulu dia memperlakukanku dengan manis karena dia hanya merasa
nyaman berada di dekatku yang seorang wanita. Dia melakukan semua itu dengan
tidak canggung karena dia tidak memiliki perasaan apapun kepadaku. Apa dia
melakukan hal yang membuatku bersemangat hanya karena kasihan kepadaku?. Oh
tuhan…, kenapa bisa hidupku seperti ini. Sepanjang perjalanan menuju rumahku
aku menangis terisak didalam bus. Menjadikan keadaan bus yang ramai riuh
sedikit tenang karena semua penumpang menumpahkan perhatian mata dan fikiran
mereka kepadaku.
++++++
Maafkan aku bila
hasratku keliru
Sulut gairah jiwamu
Ku yang dosakan cinta,
kekasih
Maafkan aku bila hasratku
keliru
Sulut gairah jiwamu
Ku yang dosakan cinta,
kekasih hatiku
CERPEN : MEMORI (season III)
AUTHOR : ZULAIPATNAM
GENDRE : TRAGEDI
RATED : ALL AGE
CREADIT
SONG : PASTO = JUJUR AKU TAK SANGGUP
<<<STORY>>>
Hatiku sakit saat
mengatakan semua ini. Dia berlari dengan air mata karena aku. Sementara Gilang
dia terlihat sangat marah pada Oni. Baru saja ingin kukejar Oni, namun Gilang menghalauku.
“jangan mengejar gadis
itu. Kau sudah melukai hatinya sobat.” Peringatnya. Jujur memang kata-kataku
tadi terlalu kejam baginya. Dia gadis rapuh dan sendirian, kenapa bisa aku
mengatakan kalimat sekejam itu padanya. Dasar Bodoh!.
Saat itu aku sedang
memeluk Gilang Karena dia baru putus dengan pacarnya, meskipun kami pria tapi
kami juga memiliki sisi sensitive dan rapuh, tidak kusangka saat itu ada Oni
dan dia memisahkan kami dengan berang. Gilang merasa tidak terima dan hampir
saja menampar Oni, beruntung aku menghalaunya. Saat itu aku berpihak pada
siapa. Entahlah aku bingung, yang jelas disaat itu aku membela Gilang karena
dia baru saja putus cinta. Kubentak Oni agar dia segera pergi dan tidak malu di
lihat oleh beberapa orang yang berada di depan rumah makan tempat kami bekerja.
Tidak kusangka jika
niat baikku salah. Benar jika tidak selamanya niat baik itu benar.
Aku hampir gila
sekarang, sudah 1 minggu lebih kami tidak bertemu, telpone dan sms ku sama
sekali tidak dihiraukannya. Bahkan saat kucoba pergi kerumah dan kampusnya dia
sengaja menghilang.
To: Oni
Maafkan aku. Semua
kata-kataku saat itu tidak benar, aku sangat mencintaimu. Kukatakan itu semua
agar kau pergi dan tidak malu dilihat orang-orang disana. Kumohon Oni, temui
aku atau setidaknya balas sms dan angkat telponeku.
Aku merindukanmu, Oni.
Send~
Kutunggu dan menunggu,
tidak dijawab dan aku menyerah. Dia kini membenciku.
Tidak banyak yang bisa
kulakukan saat ini, biasanya sehabis pulang dari tempat kerja aku mampir
kerumah Oni dan memberikan makanan pada dua adik kembarnya. Sekarang
hari-hariku terasa kosong tanpa canda guraunya padaku.
+++++
Oh~
Ini kisah sedihku
Ku meninggalkan dia
Betapa bodohnya aku
Dan kini aku menyesal
Melepas keindahan
Dan itu kamu
Tuhan tolonglah aku
Kembalikan dia kedalam
pelukku
Karena kutak bisa
mengganti dirinya
Ku akui, jujur aku tak
sanggup
Sungguh aku tak bisa
+++++
Sebuah kabar yang
datang dari surat salah satu adik kembar Oni. Mereka mengatakan maaf dan tidak
bisa menemuiku lagi, itu karena mereka pindah dan tidak akan kembali lagi
kekota ini. Mereka akan melanjutkan SMA di kota lain. Oni ikut serta, dia juga
akan melanjutkan kuliahnya bersama kedua adiknya. Aku tertegun membaca surat
ini. Adik Oni mengirimiku surat saat masih berada di rumah lama mereka. Dia
benar-benar telah meninggalkanku sekarang.
“ada apa?.” Ibu
mengusap keningku. Beliau memelukku dari belakang.
Aku menggeleng, tidak
sanggup mengatakan alasannya karena akan membuatku terlihat rapuh.
Surat itu masih
kugenggam erat di jemariku. Ibu menariknya dan mulai membaca. Dapat kurasakan
jika pelukan ibu semakin erat, membuatku nyaman dan terlelap dalam tidur.
Dia berlari menjauhiku,
matanya merah dan di pipinya aku melihat air bening yang jatuh lemas. Dia
menangis karena aku.
Tidak lagi terjaga,
mataku terbuka dengan lebar. Mimpi saat Oni meninggalkanku. Kenapa mimpi itu
muncul.
Tidak ada lagi hubungan
antara aku dan adik kembar Oni. Lost contack.
Keseharianku di rumah
makan kulewati dengan mencoba bersemangat, untuk apa terlarut dalam kesedihan ini.
Bukankah aku yang menyuruhnya pergi dan menjauh.
“hei jelek..!!”
terdengar olehku, segera kutolehkan pandanganku kearahnya. Seorang gadis
memanggil temannya yang kutu buku agar cepat masuk kedalam rumah makan.
Jelek. Aku sekarang
sudah tidak pernah mendengar seseorang memanggilku jelek. Hanya dia yang
mengatakan kalimat itu padaku. Jelek, itu membuatku teringat dengannya.
++++
Gilang dan aku di
perintah bos untuk pergi ke pusat dan mengambil banyak kardus berisikan
bahan-bahan makanan, setelah selesai mengangkut apa yang disuruh kami pulang
melewati jalanan yang tidak biasa. Jalanan yang kami lewati sedikit licin,
Gilang memilih jalan ini karena jalur utama tengah macet. Tidak banyak
kendaraan apalagi mobil yang melewati jalur ini, tentu saja karena jalur ini
adalah jalur persawahan dan sebelah kanan-kiri diapit oleh perkebunan yang
diselingi oleh sawah. Kami mendengarkan music RnB dan bernyanyi bersama.
Menghentak dan menghilangkan stress. Hingga pada akhirnya sapi besar berdiri di
tengah jalan. Gilang tidak sempat menge-rim laju mobil.
CERPEN : MEMORI (season IV)
AUTHOR : ZULAIPATNAM
GENDRE : MISTERY
RATED : ALL AGE
CREADIT
SONG : JUDIKA = BUKAN DIA TAPI AKU
NB
: lagunya disini itu dinyanyikan oleh ceweknya, jadi itu curahan hati si cewek
bukan si cowok. Ote.
<<<STORY>>>
Berulang kali kau menyakiti
Berulang kali kau hianati
Sakit ini coba pahami
Kupunya hati bukan tuk disakiti
+++++
Tidak kusangka, kedatanganku saat itu kerumah sakit
gila untuk mengantarkan Gilang menemui pamannya berakhir seperti ini, ehm…atau
bisa kusebut akhir dari awal baru yang rumit. Dia duduk di ujung lorong yang
menampilkan jendela berkerangka besi besar, duduk di bangku tua dan
menggoyangkan kepalanya kekanan dan kiri mengikuti irama lagu yang ia bawakan.
Sebuah lagu dari Judika berjudul Bukan aku tapi dia. Suaranya tidak bergitu
merdu dan bisa dibilang buruk, namun entah mengapa terasa sangat menyentuh
untukku. Tidak kulanjutkan langkahku mendekatinya melainkan bersandar di tembok
dan kembali menikmati lagu tersebut, karena dia akan berteriak-teriak menuju
histeris jika menyadari seseorang khususnya lelaki –kecuali si dokter- berada
di dekatnya. Dalam nyanyiannya terdapat sebuah pengalaman dan rasa terpuruk
yang ketara sekali, dia menyanyikan lagu ini bukan tanpa alasan.
+++++
Kuakui sungguh beratnya
Meninggalkanmu yang dulu pernah ada
Namun harus aku lakukan
Karena kutahu ini yang terbaik
+++++
Sudah minggu ketiga aku mengunjunginya, dia masih
sering menyanyikan lagu ini, intensitas histerisnya menurut dokter tua itu juga
menurun, dia tidak lagi berteriak jika ada seseorang mendekatinya, menurut
dokter tua itu, penyebab gadis ini menjadi terguncang jiwanya adalah karena
seorang lelaki yang mencampakkan hidupnya beberapa tahun lalu. Karean
dicampakkan dia menjadi banyak fikiran dan pencandu obat-obatan penenang juga
obat tidur dalam dosis di luar wajar. Sehingga kesehatannya terganggu dan
menjadikannya sedikit terguncang. Sungguh kejam sekali pria yang sudah
mencampakkan gadis ini.
Kali ini Oni tengah berebahan di atas ranjangnya
dengan merangkul guling.
Jujur aku sampai saat ini hanya mengingat namanya tidak mengetahui siapa
sebenarnya dia dan bagaimana bisa aku mengenalnya. Siapa sebenarnya dia?.
+++++
Kuharus pergi meninggalkan kamu
Yang telah hancurkan aku
Sakitnya – sakitnya oh sakitnya
<<<TAMAT>>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar