Minggu, 10 Juni 2012

JANDA


CERPEN : JANDA
AUTHOR : ZULAIPATNAM
GENDRE : LIFE
RATED : [PG 15]
+++++++
Mereka bilang jika kau telah tiada
Dan aku berharap kau berada di sampingku
Waktu telah habis
Mereka bilang jika kau telah tiada           
+++++++
Koran hari ini kubaca sambil menyeruput kopi hangat di teras rumah, bersama bapak dan ibuk aku berada disana. Halaman awal dengan gambar pemuda tergeletak tidak bernyawa di aspal, matanya menatap damai pada titik tidak menentu, tubuhnya terkapar penuh luka mengenaskan dan aku masih mengenali siapa dia.
Jerit membahana di rumah duka, semakin kuperdalam kerudung hitam yang kukenakan, berjalan melewati pelayat yang menitihkan air mata, entah tulus atau hanya ‘lata’ aku tidak tahu. Tubuhnya terbujur kaku di ruang tengah, berbalut jarik dan kain putih bersih.
Nasibmu tidak semujur teman-temanmu, mereka berlari dengan tubuhmu sebagai tameng, berdiri di barisan paling depan dengan hentakan, dorongan, teriakan dari belakang yang memaksa tubuhmu bertahan lebih kuat.
Sebenarnya untuk apa kau berada di tempat itu?, bukannya kau bilang padaku pergi untuk menuntut ilmu, seharusnya diam saja dan lihat mereka melakukannya dengan baik apa tidak. Tidak perlu mempersulit dirimu sendiri dengan berteriak yang malah membuat telinga mereka sakit dan pergi tidur.
Ibunya duduk diam di sofa empuk warna coklat. Kudekati dan memeluk beliau. Wanita itu menangis dalam pelukanku.
“kamu janda nak…”
Raungnya semakin menyakitkan bagiku. Janda?. Sejak kapan aku menyandang gelar tersebut.
Setiap orang ada yang berkeinginan untuk memiliki sebuah gelar yang bertengger dalam ingatan setiap orang dan menjaadi buah saat memanggil namanya. Namun gelar yang disematkan ibunya barusan sungguh membuatku ingin melepaskan gelar tersebut.
“JANDA.” Rintihku terbawa suasana.
Tidak. Kuhapus sendiri gelar itu dari nama, ingatan, dan fikiran saat itu juga. Tidak akan pernah terdapat gelar tersebut dalam hidupku.
“aku bukan janda, ibu…, aku tetap istri dari mas Reza dan selamanya akan seperti itu. Jangan menyebutku janda dari hari ini.” Peringatku menguatkan diri.
Jika hari esok matahari masih bersinar, ku harap dia berdiri didepanku dengan senyum. Dengan begitu gelar janda yang kudapatkan akan terhapus dan kita bersama kembali. Kau berdiri di sampingku begitu denganku. Kita bersama tanpa tersemat gelar itu lagi.
>>>SELESAI<<<


Tidak ada komentar:

Posting Komentar